Bencana Banjir & Tanah Longsor Tak Pengaruhi Produksi AMDK

Bagikan Berita Bagikan ke Facebook Bagikan Tweet ke Twitter Bagikan ke LinkedIn Bagikan ke WhatsApp

Humas PDAM Jayapura - Produksi AMDK Robongholo dan Nanwani di Pos 7, Kampung Sereh tidak terpengaruh bencana banjir dan tanah longsor yang beberapa hari ke belakang terjadi di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura. Direktur Utama PDAM Jayapura Dr. H. Entis Sutisna, SE, MM mengatakan produksi Robongholo dan Nanwani masih stabil di mana rata-rata sebanyak 750-1.000 karton tiap hari. Hal tersebut juga tak lepas dari dukungan Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, SE, MSi dan Wali Kota Jayapura Dr. Benhur Tomi Mano, MM yang fokus agar Robongholo dan Nanwani bisa dimanfaatkan pelaku UMKM.

"Dukungan Bupati Jayapura dan Wali Kota Jayapura terhadap AMDK produksi PDAM Jayapura sangat concern agar bagaimana Robongholo dan Nanwani bisa dimanfaatkan pelaku usaha. Robongholo dan Nanwani merupakan sebuah anugerah yang luar biasa, pengambilan sumber airnya tersendiri. Jadi kita menggunakan sumber air yang terpisah dari pelanggan, di sela-sela pegunungan Cyclop," katanya di pabrik AMDK Pos 7, Sabtu (15/1).

Kekeruhan air yang biasa terjadi pasca hujan, tidak berpengaruh pada produksi AMDK karena letak intakenya khusus yang dipisahkan dari intake pelanggan. Pada kejadian banjir bandang di Kabupaten Jayapura pada 2019 silam, AMDK tetap berproduksi dengan kualitas air yang baik, karena letak intake yang berada di atas sumber air pelanggan PDAM Jayapura.

Staf Ahli PDAM Jayapura Sutikno, SE mengatakan bahwa sumber air AMDK sudah teruji, tidak mengalami keruh saat banjir. "Jika ada pelanggan berasumsi air tidak mengalir dikarenakan adanya produksi AMDK, itu tidak benar, karena letak sumber air yang berbeda. Awalnya menggunakan IPA (Instalasi Pengolahan Air), sekarang tidak menggunakannya karena tidak mengalami kekeruhan, sangat jernih dan segar katanya. (Humas)