Curah Hujan Tinggi dan Tanah Labil Sebabkan Pipa Transmisi Jalur Kojabu 450 mm Patah

Bagikan Berita Bagikan ke Facebook Bagikan Tweet ke Twitter Bagikan ke LinkedIn Bagikan ke WhatsApp

Humas PDAM Jayapura - Pipa Transmisi Utama jalur Kojabu ukuran 450 mm di jalan alternatif, mengalami patah akibat longsoran tanah yang labil pasca hujan dengan intensitas tinggi. Sejak hari Selasa (22/2) pelayanan distribusi air harus terhenti karena longsoran tanah di tengah curah hujan yang masih tinggi di Kota Jayapura. Tim teknik PDAM Jayapura  pada hari Rabu (23/2) segera melakukan perbaikan patahan pipa.

"Kepada seluruh pelanggan PDAM Jayapura yang saat ini menikmati layanan di jalur Kojabu. Sejak hari selasa mengalami kerusakan jalur pipa transmisi utama jalur Kojabu ukuran 450 mm yang berlokasi di sekitar jalan alternatif. Ditemukan 2 titik patahan pipa ukuran 450 mm yang merupakan dampak dari curah hujan tinggi, mengakibatkan tanah longsor di sekitar pipa jalur Kojabu," kata Direktur Utama PDAM Jayapura Dr. H. Entis Sutisna, SE, MM, Jumat (25/2).

Kebocoran pada Rabu (23/2) telah ditangani, namun pada Kamis (24/2) terjadi kebocoran baru. Sejauh 10 meter dari titik kebocoran awal, terjadi kebocoran baru dikarenakan struktur tanah yang labil. Hal itu berakibat pada berhentinya pendistribusian air di beberapa wilayah di UPP Abepura dan UPP Jayapura Selatan. Kebocoran baru itu diketahui setelah reservoir baja di Skyline terlihat tidak menampung banyak air.

"Pagi tadi kami coba telusuri kembali, ternyata ada patahan di dua titik lagi, yang menyebabkan dari hari selasa sampai dengan hari ini, pelayanan distribusi air di masyarakat pelanggan PDAM Jayapura terhenti antara lain komplek perumahan Furia, Perumahan Pemda Entrop, Tasangkapura, Hamadi Tanjung, Batu Putih, RSUD Dok II, Dok V Atas Yapis, Dok VIII dan Pasir II belum berjalan normal," katanya.

PDAM Jayapura lalu menerjunkan 30 tenaga teknik untuk memastikan perbaikan pipa 450 mm bisa segera dituntaskan hari ini. Dirut mengatakan, hal tersebut adalah murni faktor alam, bahwa jalur sepanjang pipa alternatif berada di perbukitan yang tanahnya labil. Kendala lain dalam penanganan adalah medan yang sulit dan terjal sehingga dalam memobilisasi alat dan pipa dilakukan secara manual dengan diangkut bersama sama ke lokasi.

Pada hari Jumat (25/2) pukul 22.00 WIT, sudah dipastikan bahwa reservoir baja di Skyline kembali menampung air, setelah dilakukan perbaikan kebocoran. Dirut turut hadir dalam perbaikan pipa transmisi jalur Kojabu tersebut, serta bangga atas kekompakkan dan kecepatan penanganan tim teknik di lapangan. "Selain jalur kojabu terdapat juga kerusakan lain di Kampwolker, pipa ukuran 8 inchi dan 10 inchi dan hari ini sudah tuntas dikerjakan. Pelanggan terdampak di RSUD Abepura dan masyarakat sekitar Abepura sudah kembali dapat dilayani," katanya. (Humas)