Dirut PTAM Jayapura Optimis SPAM Siborgonyi Bisa Dimanfaatkan Pada 2025

Bagikan Berita Bagikan ke Facebook Bagikan Tweet ke Twitter Bagikan ke LinkedIn Bagikan ke WhatsApp

Humas PTAM Jayapura - Direktur Utama PTAM Jayapura Dr. H. Entis Sutisna, SE, MM, CGRM optimis pembangungan jaringan air bersih atau Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) Siborgonyi II, dapat dikerjakan dalam 2 tahun anggaran. Hal itu disampaikan dalam pertemuan terbatas bersama Bidang Cipta Karya dan Penataan Ruang, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Provinsi Papua. Sebelumnya, pada empat tahun lalu, PT. Air Minum Jayapura yang masih berbadan hukum PDAM Jayapura, menemukan sumber air baru di intake Siborgonyi II yang berkapasitas 200 liter per detik.

"Empat tahun lalu tim teknik PDAM Jayapura telah menemukan sumber air baru di intake Siborgonyi II, yang memiliki kapasitas 200 liter per detik. Empat tahun lalu itu juga telah dirancang dan didesain konsepnya, lalu saat ini bisa dipresentasikan di Bidang Cipta Karya tentang pemanfaatan Siborgonyi II untuk menambah pasokan air di masyarakat yang ada di Kota Jayapura," kata Direktur Utama PTAM Jayapura Dr. H. Entis Sutisna, SE, MM, CGRM di ruang rapat Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Provinsi Papua, Rabu (3/4).

Direktur Utama mengaku pihaknya antusias atas pemaparan Bidang Cipta Karya terkait sumber air baru, karena PT. Air Minum Jayapura belum mengalami penambahan kapasitas produksi air dalam 30 tahun terakhir, di luar wilayah Muara Tami. Minimnya produksi sangat memperngaruhi produksi di beberapa wilayah pelayanan seperti di Polimak, Perumahan Skyline, Kampung Buton, Kampung Tobati dan Enggros, Tanah Hitam dan Abepantai. Dengan pembangunan SPAM Siborgonyi, bisa menjadi solusi cakupan pelayanan di wilayah yang terdampak kesulitan distribusi air.

"Untuk pendanaan cukup besar sekitar Rp 60 Miliar, dengan rincian pembangunan seperti intake, pipa transmisi dan reservoir. Saya optimis pengerjaan ini bisa berjalan selama 2 tahun anggaran oleh Pemerintah Provinsi Papua. Mudah-mudahan di tahun 2024 dan 2025 dianggarkan oleh pemrop papua setengahnya, sehingga di tahun 2025 sudah bisa dimanfaatkan,". Katanya. 

Pertemuan tersebut turut diikuti oleh Sekretaris Dinas PUPR Provinsi Papua James Richard HomerSE, MEc, Direktur Teknik Yan P. Nasadit, ST, Manajer Perencanaan Usman dan Konsultan Perencana CV. Geoteknik Konsultan. (Humas)