Dirut Tegaskan 3 Aspek Menuju Pelayanan Prima
Humas PDAM Jayapura - Dalam rangka menuju pelayanan prima, PDAM Jayapura terus melakukan perubahan. Direktur Utama PDAM Jayapura Dr. H. Entis Sutisna, SE, MM menegaskan 3 aspek penting pelayanan kepada pelanggan, yakni kuantitas, kualitas, dan kontinuitas. Hal itu ditunjang dengan pembentukan tim penertiban dan gerai pelayanan terpadu, sebagai implementasi program kerja.
"Kami sudah membentuk enam tim penertiban yang diperkuat dengan kendaraan operasional, juga menambah gerai pelayanan terpadu sebagai upaya menuntaskan penagihan rekening air agar tidak terlalu membengkak piutangnya, dibarengi peningkatan pelayanan," kata Direktur Utama PDAM Jayapura Dr. H. Entis Sutisna, SE, MM pasca upacara peringatan HUT ke-30 PDAM Jayapura.
Aspek pelayanan pelanggan seperti kontinuitas, artinya jumlah air yang didistribusikan ke masyarakat, dalam hal ini belum terlayani 24 jam. "Ada yang seminggu tiga atau empat kali, bahkan satu hari tidak mengalir lama. Jumlah pelanggan 36.700 dengan jumlah warga di Kota Jayapura misalnya hampir 500 ribuan jiwa, di Kabupaten Jayapura 300 ribuan jiwa, sementara kapasitas kita masih 895 liter per detik selama 20 tahun terakhir. Hal itu menjadi sebuah tantangan," katanya.
Untuk itu, ke depan di tahun 2024 harus ada penambahan kapasitas produksi, baik melalui Water Treatment Plant di Danau Sentani maupun Sumber Air Permukaan di Sirborgonyi 2. Kemudian, Kontinuitas yang berkaitan dengan jam distribusi, sangat bergantung sumber air atau intake.
Hal itu kontras dengan perambahan hutan yang marak terjadi, yang semakin memangkas durasi distribusi air. Ini menjadi problematik, bahwa kontinuitas pelayanan PDAM atau jam distribusi air ditentukan oleh ketersediaan pasokan dari sumber air.
"Saya berharap seluruh stakeholder bisa memahami bahwa seluruh sumber air yang dikelola PDAM Jayapura ini sifatnya terbuka yang sangat berbahaya untuk mendapat kerusakan. PDAM Jayapura berperan memaksimalkan kemampuan Cyclop, seperti menjaga DAS dan Catchment Area pipa," katanya.
Kemudian, dalam mewujudkan kontinuitas pelayanan, pemanfaatan air baku danau Sentani akan sepenuhnya dibangun oleh pemerintah pusat. PDAM Jayapura akan berperan sebagai operator atau pengelola. Tahap I pembangunan sudah selesai di tahun 2020, pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai telah membangun intake di batas Kota Jayapura dan reservoir di jalan alternatif perumnas 3 yang sudah bisa difungsikan.
"Namun masih ada tahap 2 yakni Water Treatment Plant, melalui Kementerian PUPR, Balai Prasarana & Pemukiman Papua akan membangun reservoir dan jaringan pipa distribusi. Saat ini sedang disiapkan pembebasan lahan seluas 2 hektar. Pemerintah Kota Jayapura melalui Penjabat Walikota Jayapura sudah memastikan ada hibah untuk menyiapkan lahan tersebut. Kita sudah melakukan survei dan mengetahui titiknya, semoga tahap II bisa dilakukan di tahun 2024, agar air danau sentani bisa dimanfaatkan," katanya.
Pemanfaatan danau Sentani nantinya tidak beroperasi 24 jam, karena sifatnya hanya backup, untuk menambah jam pelayanan. PDAM Jayapura tidak pengelolaan air baku di danau sentani karena high cost, yakni menggunakan bahan bakar solar, daya pompa, dan booster yang biayanya cukup tinggi. (Humas)