
RUPS Tahun Buku 2024 : PTAM Jayapura Raih Laba, KPM Minta Tingkatkan Pelayanan
Humas PTAM Jayapura - Rapat Umum Pemegang Saham PT. Air Minum Jayapura Robongholo Nanwani (Perseroda) tahun buku 2024 raih laba Rp 2 Milyar, Kuasa Pemilik Modal (KPM) meminta beberapa hal terkait pelayanan di masyarakat. Dihadiri KPM Walikota Jayapura Abisai Rollo, SH, MH, Wakil Walikota Jayapura Dr. Ir. H. Rustan Saru, MM dan Penjabat Bupati Jayapura Dr. Ir. Semuel Siriwa, MSi, RUPS tahun buku 2024 membahas upaya penignkatan pelayanan PTAM Jayapura terkait jam pelayanan yang menggunakan sistem penggiliran, kualitas air bersih yang didistribusikan dan upaya menurunkan tingkat kehilangan air melalui kebocoran pipa atau illegal tapping. KPM juga menekankan pada hasil audit melalui alat ukur Permendagri nomor 47 tahun 1999 yang menyebutkan bahwa perusahaan mendapat penilaian baik dan sehat, namun dari segi pelayanan perlu mendapat perhatian lebih.
"Kewajiban pelanggan yang belum melunasi tagihan rekening air juga perlu disoroti agar biaa memaksimalkan efektivitas penagihan. Sehingga ke depan, perusahaan bisa menjadi institusi yang mandiri, berjalan sendiri dan tidak bergantung kepada pemerintah daerah. RUPS tahun buku 2024 ini adalah berdasarkan hasil audit, yang perlu mendapat perhatian untuk membenahi perusahaan. Jumlah pelanggan PTAM Jayapura yang 39 ribuan Sambungan Rumah termasuk di Sentani 4 ribuan Sambungan Rumah, masih tergolong sedikit yang berlangganan air bersih. Jika dibandingkan total rumah tangga menengah di Kota Jayapura sebanyak 100 ribuan dan di Kabupaten Jayapura sekitar 34 ribuan, pihak perusahaan harus bisa menjangkau seluruh rumah tangga menengah yang belum terlayani air bersih ke depannya," kata Penjabat Bupati Jayapura Dr. Ir. Semuel Siriwa, MSi pada RUPS tahun buku 2024, Rabu (19/3).
Walikota Jayapura Abisai Rollo, SH, MH sendiri berfokus pada penyertaan modal Pemerintah Kota Jayapura sebesar Rp 4,5 Milyar, yang disetor setiap tahunnya kepada PTAM Jayapura. Ia mengatakan bahwa pelayanan air bersih di Kota Jayapura terkadang mengalami kendala, sehingga penyertaan modal pemerintah daerah harus seoptimal mungkin digunakan untuk menyokong pelayanan, agar ke depan bisa menjadi perusahaan yang mandiri. "Pendapatan atau penghasilan dari penyertaan modal bentuk nantinya akan dikembalikan dalam bsntuk Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun tidak sebesar yang diharapkan karena banyak kendala dalam pelayanan distribusi air bersih. Untuk itu memaksimalkan pelayanan semakin lebih baik, pihak perusahaan akan berusaha membangun reservoir di beberapa distrik sebagai cadangan air bersih di saat terdapat gangguan pelayanan di intake," kata Walikota Jayapura Abisai Rollo, SH, MH.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama PTAM Jayapura Dr. Entis Sutisna, SE, MM, MAk mengatakan bahwa berdasarkan diskusi RUPS, pihaknya akan fokus pada 3 aspek utama perhatian pemerintah daerah yakni kuantitas jam pelayanan yang masih terbatas, kualitas air bersih yang didistribusikan ke masyarakat pelanggan dan kontinuitas pelayanan jangka panjang agar volume air yang didistribusikan bisa bertambah. "Tahun ini perusahaan masih bisa memperoleh laba Rp 2,5 Milyar di mana 50% akan disetor ke Pemerintah Kabupaten Jayapura dan Pemerintah Kota Jayapura sesuai dengan prorporsi modal. Kemudian, kinerja perusahaan berdasarkan analisis Permendagri dan Kementerian PUPR berada pada posisi baik dan sehat. Hal ini menunjukkan komitmen tukang ledeng dalam melaksanakan amanah untuk melayani masyarakat," Katanya.
Direktur Utama juga menyoroti penekanan Wakil Walikota Jayapura terkait upaya penurunan tingkat kehilangan air atau Non Revenue Water, serta penurunan piutang di pelanggan yang semakin tinggi tiap tahunnya karena dampak dari menurunnya kesadaran masyarakat. Direktur Utama melalui RUPS, mengingatkan kepada segenao tukang ledeng Jayapura agar bekerja profesional dan meningkatkan etos kerja demi perusahaan yang sehat dan mandiri, sekaligus mampu meningkatkan cakupan pelayanan. (Humas)