Sebanyak 35 Karyawan PTAM Jayapura Ikuti Pelatihan SIM RPAM IUWASH Tangguh

Bagikan Berita Bagikan ke Facebook Bagikan Tweet ke Twitter Bagikan ke LinkedIn Bagikan ke WhatsApp

Humas PTAM Jayapura - Sebanyak 35 karyawan PTAM Jayapura mengikuti pelatihan Sistem Informasi Manajemen Rencana Pengamanan Air Minum (SIM RPAM), yang diselenggarakan pada 10 - 13 Juli 2023 oleh USAID IUWASH Tangguh. Direktur Utama PTAM Jayapura Dr. H. Entis Sutisna, SE, MM mengatakan RPAM bukan hanya penyusunan dokumen melainkan sebagai sarana antisipasi dini, berkaitan dengan empat aspek, yakni kualitas, kuantitas, kontinuitas dan keterjangkauan pelayanan air minum.

"Dokumen RPAM sebanyak 11 modul, dokumen RPAM sebagai sarana antisipasi dini berkaitan dengan kualitas, kuantitas, kontinuitas dan keterjangkauan pelayanan air minum. Empat hal tersebut menjadi penting dan ini bisa diantisipasi jika memiliki dokumen yang memetakan kondisi pelayanan," kata Direktur Utama PTAM Jayapura Dr. H. Entis Sutisna, SE, MM menutup pelatihan SIM RPAM, Kamis (13/7).

Pelayanan yang diberikan kepada pelanggan, lanjut Entis, tidak akan mencapai sustainability apabila tidak bisa memetakan potensi dan hambatan yang akan terjadi. Seperti kondisi sumber air, jaringan perpipaan transmisi dan distribusi apakah masih layak digunakan untuk pelayanan ke pelanggan atau tidak.

RPAM menjadi penting dalam menjamin tingkat kepuasan pelanggan, karena selama 3 hari pelatihan, sebanyak 35 orang dalam tim yang dibentuk mencoba melakukan pemetaan dan mengidentifikasi tentang kondisi dan kemungkinan terjadinya hambatan atau kerusakan dalam pelayanan distribusi air. Kemudian, mengidentifikasi kemampuan reservoir dan jaringan perpipaan transmisi / distribusi sampai dengan kondisi kepelangganan. 

"Dengan adanya pendampingan oleh IUWASH Tangguh yang secara berlanjut akan melakukan kerja sama peningkatan SDM selama 5 tahun, akan bisa meningkatkan kinerja perusahaan. Saya berharap tim yang sudah dibentuk bisa menuntaskan 11 modul. Dokumen RPAM juga sebagai indikator kinerja yang diaudit oleh BPKP, juga agar menjamin sustainability pelayanan kepada masyarakat di mana kita bisa mengantisipasi atau mengendalikan risiko yang mungkin terjadi," katanya.

Sementara itu, Urban Water Specialist USAID IUWASH Tangguh Ridwan Habibie mengatakan tujuan pelatihan adalah untuk membantu SDM PTAM Jayapura menyusun dokumen RPAM yang terdiri dari 11 modul. "Pelatihan selama 3 hari ini sudah sampai di modul yang ke 7. Peserta pada modul 1 belajar tentang pembentukan tim RPAM dan komitmen direksi, lalu modul 2 tentang gambaran umum SPAM yang akan disusun dokumen RPAMnya. SPAM yang digunakan untuk proses belajar yakni wilayah Sentani karena lebih sederhana, Modul 3 baru kita susun dan analisis dampak kejadian bahaya serta risikonya," katanya.

Kemudian, bergerak ke modul 4 dan sampai ke modul 5 membahas rencana perbaikan. Sampai di modul 6 adalah monitoring dan operasional, lalu modul 7 adalah verifikasi. Pelatihan tersebut menjadi tahap pertama, di mana tahap berikutnya yakni modul 8 - 11 akan dilakukan di tahap 2. Pendampingan saat menggunakan contoh wilayah SPAM di Sentani, berikutnya tim RPAM akan membuat dokumen untuk wilayah SPAM Abepura, Waena, Jayapura Selatan, Jayapura Utara dan Muara Tami. (Humas)