4 Hari Bermalam, Tukang Ledeng Berupaya Menuntaskan Pemasangan Pipa 20 Inch / 35 Meter

Bagikan Berita Bagikan ke Facebook Bagikan Tweet ke Twitter Bagikan ke LinkedIn Bagikan ke WhatsApp

Humas PDAM Jayapura - Selama 4 hari bermalam, tukang ledeng PDAM Jayapura tengah berupaya menyelesaikan pemasangan pipa transmisi utama 20 inch sepanjang 35 meter. Dengan mendirikan 2 posko di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kampwolker, tukang ledeng berhasil menyelsaikan pemasangan pipa untuk prngisian di jalur reservoir Abepura. Direktur Utama PDAM Jayapura Dr. H. Entis Sutisna, SE, MM bersama Ketua Tim Penanggulangan Bencana Paruntungan Pakpahan, SH, meninjau progres pengerjaan pipa transmisi di hari keempat, Senin (10/1).

Tim teknik perbaikan pipa transmisi melibatkan staf serta pejabat di UPP dan kantor pusat, antara lain Manager Perencanaan Usman, Kepala UPP Abepura Yan Nasadith, ST, Kepala UPP Waena Yohan Wanggay, SE, Manager Distribusi Daniel Menufandu dan Manager Hubungan Langgan Ferdinand Youwe. "Selama 4 hari, tim teknik yang terdiri dari pejabat dan staf memastikan pengerjaan pipa dampak bencana banjir bisa tuntas. Titik kerusakannya cukup parah, terdapat longsoran baru di titik yang sama di sungai Kampwolker yang mana patahan pipanya menghalangi aliran sungai," kata Direktur Utama PDAM Jayapura Dr. H. Entis Sutisna, SE, MM di Sungai Kampwolker.

Tukang ledeng juga berupaya menyambung jaringan air yang rusak untuk pipa Kampwolker, yang melayani wilayah Waena dan Abepura, serta Perumnas 1, 2 dan 3. Untuk waktu pengerjaan belum bisa dipastikan kapan akan tuntas, namun usaha tukang ledeng telah membuka 2 posko di DAS Kampwolker untuk bekerja lembur, memastikan dan bekerja cepat untuk pengerjaan pipa. 

Kepala UPP Abepura Yan Nasadith, ST mengatakan ada 3 jalur pipa yang terputus, di antaranya jalur pelayanan RSU Abepura, Lembaga Pemasyarakatan Abepura, dan RSJ Abepura. "Jalur jalan Biak di Abepura dan sekitarnya mengalami hal yang sama dari salah satu reservoir kami. Dampaknya selain banjir adalah bebatuan yang menimpa perpipaan yang menyebabkan patah. Kami berupaya sejak hari Jumat (7/1), sampai dengan subuh dini hari Senin (10/1) dan tidak bisa dilanjutkan karena terkendala banjir," katanya.

Letak pipa secara crossing atau diagonal di tengah sungai menyulitkan tukang ledeng bekerja ketika level air tinggi. Arus air kencang juga tak bisa melakukan perbaikan. Dengan cuaca cerah, tim bisa menindaklanjuti pengerjaan, dan satu jalur bisa dituntaskan untuk pengisian ke reservoir station, tersisa 2 jalur yakni ke RSU Abepura dan reservoir.

Ketua Tim Penanggulangan Bencana Paruntungan Pakpahan, SH mengatakan pihaknya telah merampungan jaringan pipa terputus di intake Bhayangkara pada hari Minggu (8/1) karena tidak terlalu parah. "Kondisi di Jayapura Selatan untuk semua sumber air terdampak sedimentasi, dan sudah teratasi satu jalur, di Perumahan Jaya Asri hari ini diselesaikan. Untuk wilayah Sentani tidak memiliki dampak besar, hanya sedimentasi. Dampak terparah adalah pipa jalur Kojabu 1, itu melayani ke Perumahan Pemda I Entrop, Tasangkapura, Hamadi, sebagian APO, Dok V, Dok VII, Dok IX sampai Pasir II. Sekitar 9000 pelanggan dilayani dari pipa Kojabu," katanya. (Humas)