Kesegaran Nanwani Hadir di Festival Budaya Port Numbay

Bagikan Berita Bagikan ke Facebook Bagikan Tweet ke Twitter Bagikan ke LinkedIn Bagikan ke WhatsApp

Humas PDAM Jayapura - Produk unggulan PDAM Jayapura dalam bentuk kesegaran Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) berlabel Nanwani, hadir di Festival Budaya Port Numbay. Festival yang mengusung tema "Exploring Paloong Beach" menjadi ajang promosi destinasi wisata baru di Kota Jayapura. PDAM Jayapura melalui Direktur Utama Dr. H. Entis Sutisna, SE, MM mendukung penyelenggaraan festival dengan memperkenalkan AMDK Nanwani.

"Nanwani adalah produk AMDK PDAM Jayapura yang konsisten menghasilkan produk yang inovatif, berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Kami memastikan bahwa nanwani menggunakan bahan produk bermutu tinggi yang diproses secara higienis di pabrik kami di Pos 7 Kampung Sereh, Sentani, Jayapura," katanya di Festival Budaya Port Numbay, Rabu (29/9).

Pengemasan AMDK Nanwani langsung dari sumber air pegunungan Cyclop, di Kampung Sereh, Kabupaten Jayapura. Nanwani telah berlisensi Standar Nasional Indonesia (SNI), sehingga terjamin dan terjaga kesegarannya. Sejalan dengan visi PDAM Jayapura, yakni menjadikan perusahaan yang Sehat, Prima dan Mandiri, PDAM Jayapura berkomitmen menjadikan Nanwani kebanggaan di tingkat nasional.

"Kami berkomitmen bahwa Nanwani menjadi bentuk kebanggaan di tingkat nasional. Dalam perhelatan akbar PON XX Papua 2021, kami bangga Nanwani hadir dan dapat dinikmati atlit serta ofisial kontingen," katanya.

Festival yang mengusung semboyan "Huu Pa Lang Alingg, Looma Alingg" atau "Satu Hati, Satu Tujuan" diikuti tiga kampung adat di Kota Jayapura. Kampung adat tersebut antara lain Kampung Skouw Mabo, Kampung Skouw Yambe dan Kampung Skouw Sae. Wali Kota Jayapura Dr. Benhur Tomi Mano, MM berkenan membuka festival, dengan menekankan pentingnya pelestarian budaya lokal.

"Saya ingin tatanan adat istiadat, lagu daerah, ukiran kayu dan tradisi lain tidak boleh hilang, maka saya pertahankan kampung di dalam kota, yang seharusnya merupakan kelurahan. Tabuh tifa hari ini harus bergema sampai anak cucu, dan akan terus dilakukan beserta tarian di atas tanah tabi yang begitu indah, mari kelola dengan baik dan jangan dijual kepada orang lain," katanya membuka festival yang berlangsung pada 29 - 30 September 2021.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Mathias B. Mano, SPar, MKP mengatakan momen tersebut menjadi ajang promosikan pantai Paloong. "Kiita sering lewat namun belum mengetahui pantai ini. Tujuannya adalah setelah dipromosikan bisa memberikan pendapatan tambahan masyarakat adat. Acara di festival ini diisi dengan pemutaran film dokumenter asal muasal suku ramela, tari tradisional dan nyanyian tradisional, lomba cipta menu pangan lokal dari dinas ketahanan pangan Kota Jayapura, creative talk, mancing mania, lomba foto dan camping," katanya. (Humas PDAM Jayapura)