PDAM Berupaya Berikan Pelayanan Terbaik untuk Pelanggan
JAYAPURA – PDAM Jayapura beberapa hari lalu menyabet penghargaan TOP BUMD 2020 yang digelar Majalah Top Bussines. Terkait dengan itu, PDAM Jayapura bertekad dan berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggannya.
Direktur Utama PDAM Jayapura Entis Sutisna mengatakan, saat ini pelayanan PDAM ke 35 ribu pelanggan hanya sekitar 17 jam/hari.
“Kita memahami ini menjadi tantangan kita untuk meningkatkan pelayanan. Dengan banyak masyarakat sampai digilir. Mungkin pertanyaan mengapa sampai begitu? Memang kondisi pelayanan PDAM kompleks. Disisi lain peningkatan masyarakat cukup banyak, sementara kapasitias produksi hanya 805 liter/detik. Ditambah kerusakan hutan dan kemarau panjang ini menyebabkan PDAM ekstra membagai air ke masyarakat. Sehingga beberapa air ada yang lancar ada yang tidak,” kata Entis Sutisna saat ditemui Bintang Papua Online di ruang kerjanya, Senin (31/8).
Diungkapkannya, saat ini PDAM Jayapura memperoleh sumber air dari 12 sungai dengan jumlah intek 22. Sehingga menyebabkan tidak ada pemerataan distribusi. Untuk itu, lanjut Entis pihaknya telah mendorong agar pemerintah segera memikirkan kebutuhan air PDAM untuk 20-30 tahun mendatang
“Sejak 2018 sudah ada respon dari pemerintah pusat, untuk memanfaatkan Danau Sentani,” ujarnya.
Selain itu, kata Entis, pihaknya juga telah mendapatkan sumber air baru yakni Suborbonji dengan kapasitas air 100 liter/detik.
“Ini akan kami manfaatkan. Kami sudah buat proposal ke pemerintah provinsi dan kota untuk sama-sama memanfaatkan sumber air,” tuturnya.
“Sekarang masyarakat Polimak, Tanah Hitam teriak air, karena sistem tidak inter koneksi dan sumber air kering,” sambungnya.
Dirinya pun berharap, mudah-mudahan di 2022 sumber air tersebut sudah bisa difungsikan.
“2020 desain, 2021 pembangunan fisik dan 2022 tuntas. Sehingga memberikan tambahan kapasitas produksi,” harapnya.
Lebih lanjut kata Entis, upaya lain yang dilakukan pihaknya adalah mengoptimalkan 805 liter/detik air yang saat ini. Dengan cara melakukan rehabilitasi sumber air yang ada.
“Kampwolker sudah didanai pemprov nanti sumber air Ajen, Kali Biru Klofkamp kemudian di intek Entrop. Itulah upaya kita untuk memastikan sumber air yang ada pun harus kita jaga,” bebernya
Ditambahkannya, upaya lainnya untuk memberikan pelayanan ke masyarakat adalah menambah armada mobil tangki. Dan saat ini dalam proses pengiriman dari Surabaya.
“Kapasitasnya 4000 liter. Ini akan dioperasikan ke masyarakat baik dari sisi komersil dan sosial yang terkena dampak kekeringan,” pungkasnya.(nik)
Sumber : https://www.bintangpapua.online/